NPM : 202246500715
Dosen Pengampuh : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
30 Referensi Jurnal
1. Analisis teori mimesis planetarium di
Manado
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/download/4876/pdf
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas
tentang proses perancangan planetarium di Manado dengan menggunakan tema
mimesis dalam arsitektur. Mimesis adalah konsep yang mengutamakan pengimitasian
bentuk dan borrowing (peminjaman) dari objek-objek tertentu. Jurnal ini
menampilkan beberapa gambar dan sketsa yang menggambarkan rancangan
planetarium, baik dari segi bentuk, ruang, fungsi, maupun material.
Unsur mimesis dalam rancangan
planetarium di Manado adalah sebagai berikut:Bentuk bangunan planetarium yang
menyerupai bola langit, yang merupakan simbol dari jagad raya dan benda-benda
langit yang ada di dalamnya. Bentuk atap planetarium yang menyerupai cincin
Saturnus, yang merupakan salah satu planet yang paling menarik dan unik di tata
surya. Bentuk fasad planetarium yang menyerupai permukaan bulan, yang merupakan
satelit alami bumi yang paling dekat dan sering terlihat di langit malam, dan
lain-lain.
2. Analisis teori mimesis dalam novel
Doa Cinta karya Sirin M.K
https://conference.unsri.ac.id/index.php/SNBI/article/download/1301/703
Jurnal ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan kajian mimesis dalam novel Doa Cinta karya Sirin
M.K. Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dengan
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang berkaitan dengan mimesis
dalam novel tersebut. Jurnal ini juga menggunakan teori mimesis dari
Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan
imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Unsur mimesis dalam novel Doa Cinta
adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh penulis dengan cara yang
sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya beliau. Unsur mimesis dapat dilihat
dari latar, suasana, tokoh, dan alur yang digunakan dalam novel tersebut.
3. Analisis menggunakan teori mimesis
perempuan yang hilang
(KAJIAN PENDEKATAN MIMESIS)
https://lpa.ubt.ac.id/repository/peer_review/FILE_Publikasi_e6a3f04fd61b6f10cb4c1d2848944de0.pdf
Jurnal ini menggunakan teori
mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai
dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru. Jurnal ini menunjukkan
beberapa elemen yang memiliki kesamaan dengan dunia nyata dalam novel tersebut,
yaitu meninggalkan bayi di masjid, runtuhnya bangunan hunian penduduk, dan
penjualan makanan kadaluarsa.
Unsur mimesis dalam novel Mencari
Perempuan yang Hilang adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh
Penulis dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya mereka.
Unsur mimesis dapat dilihat dari plot, karakter, latar, tema, dan gaya bahasa
yang digunakan dalam novel tersebut. Novel ini menggambarkan kisah seorang
wanita bernama Nada yang mencari ibunya yang hilang sejak ia masih bayi. Novel
ini juga mengungkapkan berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat
Mesir, seperti kemiskinan, korupsi, kekerasan, dan diskriminasi.
4. Analisis pada teori mimesis dalam
cerita rakyat Pusuk Buhit
http://digilib.unimed.ac.id/41233/1/Fulltext.pdf
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan kajian mimesis dalam cerita rakyat Pusuk Buhit yang berasal
dari masyarakat Batak Toba. Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan teknik pustaka dan wawancara. Jurnal ini juga menggunakan teori mimesis
dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan
imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Jurnal ini menemukan bahwa unsur mimesis
dalam cerita rakyat Pusuk Buhit dapat dilihat dari latar, suasana, tokoh, dan
alur yang digunakan dalam cerita tersebut, lalu jurnal ini juga menjelaskan
bahwa cerita rakyat Pusuk Buhit menggambarkan berbagai permasalahan sosial yang
terjadi di masyarakat Batak Toba, seperti kemiskinan, percintaan, terlalu
memanjakan anak, dan pengkhianatan.
5. Analisis cerpen karya A.A Navis
http://bastra.uho.ac.id/index.php/journal/article/download/96/100/178
Jurnal ini bertujuan untuk
mendeskripsikan nilai-nilai masyarakat yang terdapat dalam cerpen “Robohnya
Surau Kami” karya A.A Navis. Jurnal ini menggunakan pendekatan mimesis, yaitu
teori yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi
mereka untuk menciptakan karya baru. Unsur mimesis dalam cerpen “Robohnya Surau
Kami” adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh A.A Navis dengan
cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya beliau. Unsur mimesis
dapat dilihat dari plot, karakter, latar, tema, dan gaya bahasa yang digunakan
dalam cerpen ini.
6. Analisis menggunakan teori mimesis
dalam anime manga Black Clover
https://repository.stba-jia.ac.id/394/
Pada jurnal ini pengkaji membahas
tentang penggunaan mimesis bahasa Jepang yang menggambarkan perasaan dalam
manga Black Clover karya Tabata Yuuki. Mimesis adalah kata-kata yang menirukan
suara perasaan manusia dan suatu keadaan, dalam bahasa Jepang mimesis banyak
digunakan dalam perckapan sehari-hari, seperti percakapan dalam komik. Manga
Black Clover adalah sebuah manga yang bergenre fantasi dan aksi yang
menceritakan tentang petualangan Asta dan Yuno, dua anak yatim yang
bercita-cita menjadi Raja Penyihir.
Pengkaji kemudian menyimpulkan bahwa
mimesis adalah salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan secara lebih hidup
dan menarik dalam bahasa Jepang, khususnya dalam manga. Pengkaji juga berharap
bahwa penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peminat mimesis yang
terkandung di dalam manga.
7. Strategi peranan Kuribayashi
Tadamichi
http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1699/1713
Pada jurnal ini pengkaji membahas
tentang strategi dan peranan Kuribayashi Tadamichi, seorang jenderal Jepang
yang memimpin pertahanan Pulau Iwo Jima melawan serangan Amerika Serikat pada
Perang Dunia II, yang tercermin dalam novel Chiruzo Kanashiki karya Kakehashi
Kumiko. Novel ini adalah sebuah karya sastra yang berdasarkan pada fakta
sejarah, namun juga mengandung unsur fiksi dan imajinasi. Pengkaji menggunakan
pendekatan mimesis, yaitu pendekatan yang mengkaji hubungan antara karya sastra
dan realitas, untuk menganalisis novel tersebut.
Novel ini menunjukkan hubungan mimesis
yang kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu bagaimana novel tersebut
meniru atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga memberikan ruang bagi
imajinasi dan interpretasi pembaca. Novel ini juga mengandung pesan moral dan
humanis tentang perang dan kemanusiaan.
8. Analisis makna mimesis dalam serial
anume nihon no mukashi banashi
https://repository.stba-jia.ac.id/311/
Pada Jurnal ini pengkaji membahas
tentang makna mimesis yang terdapat dalam serial anime Nihon no Mukashi
Banashi, yaitu sebuah serial anime yang mengadaptasi cerita-cerita rakyat
Jepang yang berasal dari berbagai daerah dan zaman. Mimesis kata adalah kata-kata
yang menirukan suara, perasaan, atau keadaan yang ada di dunia nyata. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui makna mimesis dalam serial anime
tersebut serta mengetahui klasifikasi masing-masing mimesis. Pengkaji juga
menunjukkan bahwa mimesis memiliki makna yang beragam dan bervariasi,
tergantung pada konteks, latar belakang, dan pengalaman pembaca atau penonton.
9. SURGA DALAM MIMESIS: REPRESENTASI
SURGA DALAM CERPEN ‘SANG PENDETA DAN KEKASIHNYA’ KARYA YUKIO MISHIMA
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/2882/2276/7851
Pengkaji memilih cerpen ini karena
cerpen ini mengandung tiga representasi surga yang berbeda dari tiga tokoh
utama, yaitu narator, Sang Pendeta, dan Selir Agung. Pengkaji berpendapat bahwa
representasi surga ini mencerminkan pandangan dan keinginan masing-masing
tokoh, serta menggambarkan konflik antara idealisme dan realisme, spiritualitas
dan materialisme, serta moralitas dan hedonisme.
Pengkaji menyimpulkan bahwa cerpen ‘Sang
Pendeta dan Kekasihnya’ adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai estetika
dan filosofis yang tinggi. Cerpen ini berhasil menampilkan tiga representasi
surga yang berbeda dengan cara yang realistis dan dramatis. Cerpen ini juga
menunjukkan hubungan mimesis yang kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu
bagaimana cerpen ini meniru atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga
memberikan ruang bagi imajinasi dan interpretasi pembaca. Cerpen ini juga
mengandung pesan moral dan humanis tentang surga dan kemanusiaan.
10. Emos estetis pada lukisan “IBU DAN ANAK”
karya Basoeki Abdullah
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/download/36724/18762
Pada jurnal ini pengkaji membahas
tentang makna simbolik dari lukisan “Ibu dan Anak” yang menggambarkan seorang
ibu yang sedang menggendong anaknya, dan menimbulkan emosi oleh para
penikmatnya. Pengkaji menggunakan pendekatan teori kritik Clive Bell
(significant form) untuk menganalisis unsur-unsur visual, seperti bentuk,
warna, garis, dan tekstur, yang mencerminkan perasaan dan pandangan van Gogh
tentang kehidupan dan kematian. Jurnal ini juga menjelaskan tentang latar
belakang, tujuan, dan proses pembuatan lukisan “Ibu dan Anak”. Unsur
significant form di dalam jurnal ini adalah unsur-unsur visual yang menimbulkan
respons estetis pada penikmat seni, tanpa memperhatikan makna atau konten dari
lukisan tersebut, seperti warna, bentuk, garis, dan tekstur.
11. Lukisan "Kebakaran Hutan"
karya Raden Saleh adalah salah satu karya seni paling terkenal di Indonesia.
Lukisan ini menggambarkan pemandangan kebakaran hutan yang terjadi di Jawa pada
abad ke-19. Lukisan ini berukuran 225 cm x 335 cm dan dibuat dengan media cat
minyak.
Lukisan
ini menggambarkan pemandangan hutan yang sedang terbakar. Api berkobar-kobar
dan asap hitam membubung tinggi ke langit. Di tengah-tengah kebakaran, terdapat
sekelompok hewan liar yang sedang berusaha menyelamatkan diri. Ada banteng,
harimau, rusa, dan burung-burung. Hewan-hewan itu tampak ketakutan dan panik.
Lukisan
ini memiliki komposisi yang seimbang. Api dan asap yang berkobar-kobar berada
di bagian tengah lukisan, sedangkan hewan-hewan liar berada di bagian pinggir.
Hal ini menciptakan kesan dramatis dan dinamis.
Warna-warna
yang digunakan dalam lukisan ini juga sangat kontras. Warna merah api dan hitam
asap sangat menonjol dan menciptakan kesan panas dan mencekam. Warna-warna
lain, seperti hijau dan kuning, digunakan untuk menggambarkan alam sekitar.
12. Menggunakan Teori Mimesis sebagai
acuan pada lukisan
https://media.neliti.com/media/publications/289254-pendekatan-konsep-mimesis-untuk-meningka-5ec45441.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
pada jurnal ini saya dapati bahwa
pengkaji juga menggunakan teori mimesis tetapi memiliki fokus yang berbeda
dengan saya. pada jurnal ini pengkaji menggunakan teori mimesis sebagai acuan
untuk meningkatkan kemampuan mengekspresikan ide ke dalam karya sastra
sementara saya memiliki fokus terhadap karya lukis. Pengkaji juga menggunakan
pendekatan teori mimesis secara bertahap, mulai dari brainstorming mengenai
definisi, sejarah dll, lalu sang pengkaji masuk ke tahap berikutnya yakni
meminta para mahasiswa/i untuk memahami konsep mimesis literatur-literatur yang
bisa mereka dapatkan melalui library research maupun internet research, lalu
lanjut untuk menggali ide-ide kreatif mereka dan menuangkannya pada sebuah
karya sastra berupa puisi, prosa, atau drama, lalu tahap terakhir para mahasiswa/i
mempresentasikan hasil kerja mereka, mengkritisi hasil kerja temannya, lalu
membuat kesimpulan.
13. Mengaplikasikan teori mimesis
ke dalam novel "Tarian Setan"
https://repository.petra.ac.id/16016/1/Publikasi1_06003_706.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada jurnal ini pengkaji juga
menggunakan teori mimesis pada tulisannya namun untuk objek yang di bahas
berbeda dengan objek yang akan saya bahas pada artikel ilmiah saya. Di sini
pengkaji mengaplikasikan teori mimesis ke dalam novel “Tarian Setan” karangan
Saddam Hussein, pada jurnal ini sang pengkaji menganalisis novel tersebut mulai
dari para tokoh hingga ke jalan ceritanya seperti konflik dll. Menurut sang
pengkaji unsur mimesis yang ada di dalam novel tersebut yang tidak kalah
menonjolnya adalah pada bagian akhir cerita yang berjudul “Hancurnya Menara
Kembar” karena pada bagian cerita tersebut menceritakan secara detail strategi
peperangan antar kubu, sehingga memperjelas bahwa apa yang dituangkan oleh sang
penulis ke dalam novel tersebut sudah ada di dunia nyata atau merupakan mimesis
dari dunia nyata.
14. Menganalisis Teori mimesis pada game
"Pamali"
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1670861&val=18106&title=Analisis%20Elemen%20Visual%20Game%20Pamali%20Dengan%20Menggunakan%20Pendekatan%20Teori%20Mimesis%20Plato
Pada jurnal ini sang pengkaji juga
menggunakan teori mimesis tulisannya, pada jurnal ini sang pengkaji membahas
mengenai suatu game bernama “Pamali” besutan dari Storytale Studio. Di sini
pengkaji menggunakan teori mimesis untuk menganalisis beberapa elemen visual
yang terdapat pada game Pamali salah satunya adalah latar game tersebut
contohnya visualisasi latar dari halaman yang luas di malam hari dengan grading
warna gelap lalu ada tambahan asset pohon beringin besar dengan ayunan yang
tergantung pada salah satu tangkainya, konsep dari latar tersebut merupakan
sebuah imitasi dari dunia nyata yang dimana pohon beringin dinilai memiliki
kesan angker karena bentuknya yang besar menjulang. Teori mimesis sangat
membantuk pengkaji dalam mengkaji tulisannya untuk mengetahui konsep
perancangan atau ide utama dari elemen visual yang terdapat pada game tersebut.
15. A nalisis struktur koreografi tarian
Pakujajar menggunakan teori mimesis
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqhzan/article/download/11774/pdf_45
Pada jurnal ini pengkaji mencoba
menganalisis struktur koreografi tarian Pakujajar menggunakan teori mimesis.
Pada jurnal ini pengkaji membahas gerakan dasar dari tari Putra Klasik yang di
adopsi oleh koresografi tari Pakujajar wawancara bersama Toto Sugiarto. Sang
pengkaji menyimpulkan bahwa tari Pakujajar menggambarkan sosok pria yang gagah,
lalu properti yang digunakan yaitu pohon pakujajar yang melambangkan tekad
lurus pada pemuda yang bertindak sebagai kesatria, dan juga ada makna, simbol,
dan nilai yang terkandung di dalam tarian tersebut. Struktur dari tarian
tersebut merupakan sebuah peniruan/mimesis berdasarkan dari ide-ide pada cerita
legenda kota sukabumi, struktur hingga properti pada tari tersebut selalu
berasosiasi dengan ide-ide dari nilai-nilai kearifan lokal sunda.
16. Menganalisi isi dari
novel Empress Orchid karya Anchee Min menggunakan teori mimesis
http://seminar.bsi.ac.id/snit/index.php/snit-2018/article/download/77/89
Pada jurnal ini sang pengkaji
menganalisi isi dari novel Empress Orchid karya Anchee Min menggunakan teori
mimesis. Di sini pengkaji menganalisis aspek latar belakang dari tokoh Orchid
dan Mengaitkan hubungannya dengan aspek sosial politik dalam dunia nyata yang
di tulisakan ke dalam sebuah tabel-tabel sehingga tersusun rapih. Sang pengkaji
membuat kesimpulan bahwa tokoh Orchid adalah seorang yang cerdas, tegar, gigih,
keras kepala, ambisius, realistis, tetapi sangat menyayangi keluarganya. Lalu
unsur mimesis yang terdapat dalam novel tersebut ada pada aspek-aspek sosial
politik dalam karyanya yang memiliki hubungan dengan aspek sosial yang terjadi
di dalam dunia nyata.
17. Dalong dalam lukisan surealis
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/105422/102096
Pada Jurnal ini sang pengkaji
membahas tentang penggunaan alat adat dan kebudayaan Aceh yang bernama dalong
dalam penciptaan karya seni lukis aliran surealis. Dalong adalah alat yang
digunakan untuk meletakkan berbagai hidangan dalam setiap upacara adat Aceh.
Pengkaji berpendapat bahwa dalong telah terpinggirkan oleh perkembangan zaman
dan ingin mengungkapkan eksistensinya melalui karya seni lukis. Pengkaji
menggunakan aliran seni surealis, yaitu aliran seni yang bersifat mustahil pada
kenyataan dan lebih mengarah pada visualitas alam mimpi. Unsur mimesis di dalam
jurnal ini adalah penggunaan fakta budaya sebagai latar belakang karya seni
lukis, yaitu adat dan kebudayaan Aceh yang menggunakan dalong dalam setiap upacara.
Pengkaji menggunakan sumber-sumber budaya, seperti buku, jurnal, artikel, dan
internet, untuk mendukung analisisnya.
18.Adaptasi Surealisme dalam rancangan
Arsitektur
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/download/336/261
Pada jurnal “Adaptasi Surealisme
dalam Rancangan Arsitektur” membahas tentang bagaimana arsitektur dapat
mencerminkan dunia bawah sadar kita dengan cara yang kreatif dan unik. Jurnal
ini menggunakan teori Mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru
kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru. Sebagai
contoh, jurnal ini menunjukkan bangunan yang terinspirasi dari surealisme,
seperti Crooked House di Polandia, dan Fred and Ginger di Ceko. Jurnal ini
mengajak kita untuk melihat arsitektur sebagai sebuah bentuk seni yang dapat
mengekspresikan hal-hal yang tidak biasa dan menarik.
19. Krisis moral dalam karya seni lukis
surealis
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/108115/103155
Pada Jurnal ini sang pengkaji
membahas tentang bagaimana seniman lukis surealis menggambarkan keadaan krisis
moral yang terjadi di masyarakat saat ini dengan cara yang kreatif dan unik.
Jurnal ini menggunakan teori Mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa
seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya
baru.
Unsur Mimesis dalam karya lukis surealis
adalah proses peniruan kenyataan yang dilakukan oleh seniman dengan cara yang
tidak realistis, tetapi lebih berdasarkan pada dunia bawah sadar, mimpi, dan
fantasi. Seniman surealis mencoba untuk mengekspresikan hal-hal yang tidak
dapat dijelaskan oleh logika dan akal sehat, tetapi memiliki makna simbolis dan
psikologis. Dengan demikian, karya lukis surealis bukanlah sekadar reproduksi
kenyataan, tetapi juga merupakan interpretasi kenyataan yang bersifat kritis
dan kreatif.
20. Tinjauan Seni Rupa Aliran Seni Rupa
dan Periode Seni Rupa Modern Indonesia
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/aliran_seni_rupa_dan_periode_SR_baru_Indonesia_deddyawardwidyalaksana.pdf
Pada jurnal ini sang pengkaji
membahas tentang pengertian, sejarah, karakteristik, dan contoh-contoh aliran
seni rupa yang berkembang di Indonesia sejak masa pra-sejarah hingga masa
modern. Jurnal ini juga menjelaskan tentang periode-periode seni rupa modern
Indonesia, yaitu periode perintis (1900-1945), periode kemerdekaan (1945-1965),
periode orde baru (1965-1998), dan periode reformasi (1998-sekarang). Unsur
mimesis dalam seni rupa adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh
seniman dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya mereka.
Unsur mimesis dapat dilihat dari berbagai aliran seni rupa, seperti
naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, surealisme, kubisme,
abstraksionisme, dan lain-lain.
21.Karya Sastra: mimesis, realitas atau
mitos?
https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/humbud/article/download/557/913
Jurnal ini membahas tentang hubungan
antara karya sastra, mimesis, dan realitas. Jurnal ini mengajukan pertanyaan
apakah karya sastra merupakan tiruan dari kenyataan, ataukah kenyataan itu
sendiri, ataukah mitos yang diciptakan oleh imajinasi penulis. Jurnal ini
mengulas beberapa pandangan tentang mimesis, yaitu mimesis sebagai peniruan,
mimesis sebagai representasi, dan mimesis sebagai kreasi.
Kesimpulan dari Jurnal ini adalah bahwa
karya sastra tidak dapat dipisahkan dari mimesis, karena karya sastra merupakan
hasil dari proses imajinasi yang meniru, merepresentasikan, atau menciptakan
kenyataan. Namun, karya sastra juga bukan sekadar mimesis, karena karya sastra
memiliki nilai estetik, kritis, dan kreatif yang tidak dimiliki oleh kenyataan
itu sendiri. Karya sastra juga bukan mitos, karena karya sastra memiliki
keterkaitan dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah yang melingkupinya.
Dengan demikian, karya sastra adalah mimesis, realitas, dan mitos sekaligus,
yang saling berinteraksi dan bertransformasi dalam sebuah karya seni.
22. Teori significant form sebagai
landasan dalam penciptaan karya seni lukis
http://digilib.isi.ac.id/7065/1/BAB%20I.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada Jurnal kali ini sang pengkaji
membahas tentang penggunaan teori significant form sebagai landasan dalam
penciptaan karya seni lukis. Pengkaji juga mengambil inspirasi dari karya-karya
Clive Bell, Roger Fry, dan Piet Mondrian. Jurnal ini juga memaparkan proses
pembuatan karya seni lukis dengan menggunakan teknik cat akrilik dan kanvas. Tetapi
yang lebih ditekankan pada jurnal ini adalah bagiamana hubungan antara teori
significant form dengan sebuah lukisan.
23. Membahas tentang karya-karya keramik
geometris yang dibuat oleh Natas Setiabudhi dengan menggunakan pendekata teori
significant form
https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/download/690/406?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada Jurnal ini sang pengkaji
membahas tentang karya-karya keramik geometris yang dibuat oleh Natas
Setiabudhi dengan menggunakan pendekata teori significant form. Pengkaji
menganalisis bentuk, warna, tekstur, dan komposisi dari karya-karya keramik
tersebut. Pada Jurnal ini juga menjelaskan tentang latar belakang, proses
pembuatan, dan makna dari karya-karya keramik tersebut.
24. Konsep Estetika Formalistik dalam
karya Clive Bell dan Roger FRV
http://repository.unj.ac.id/3231/2/BAB%202.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada Jurnal ini samg pengkaji
membahas tentang konsep estetika formalistik dalam karya seni. Pengkaji juga
menguraikan tentang teori significant form yang dikemukakan oleh Clive Bell dan
Roger Fry di dalam jurnal ini. Pengkaji juga melakukan perbandingan antara
teori significant form dengan teori estetika lainnya, seperti ekspresionisme,
impresionisme, dan kubisme.
25. Pendekatan teori mimesis dalam karya
Seni
https://ir.unimas.my/id/eprint/20629/1/Pendekatan%20teori%20mimesis%20dalam%20pengkaryaan%20seni%20seramik%20(24%20pgs).pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada Jurnal yang satu ini sang
pengkaji membahas tentang penggunaan teori mimesis dalam pengkaryaan seni
seramik. Pengkaji juga menguraikan konsep mimesis dalam seni rupa dan seni
seramik di dalam jurnal ini, serta memberikan contoh-contoh karya seni seramik
yang mengaplikasikan teori mimesis. Jurnal ini juga menjelaskan proses dan
teknik pembuatan seni seramik dengan menggunakan teori mimesis.
26. Perancangan Game Fighting Peresean
Sebagai Media Pengenalan Budaya Suku Sasak
https://jti.respati.ac.id/index.php/jurnaljti/article/download/256/235?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada jurnal ini pengkaji membahas
tentang bagaimana membuat sebuah game yang bergenre fighting dengan mengambil
tema budaya peresean, yaitu sebuah adat istiadat suku Sasak di Lombok yang
menggunakan rotan dan tameng sebagai senjata.
Unsur mimesis di dalam jurnal tersebut
adalah penggunaan elemen-elemen visual, audio, dan interaktif yang mencerminkan
realitas budaya peresean. Misalnya, pengkaji menggunakan gambar-gambar yang
menampilkan pemandangan, pakaian, senjata, dan gerakan-gerakan peresean yang
sesuai dengan kenyataan. pengkaji juga menggunakan suara-suara yang
menggambarkan suasana, musik, dan dialog-dialog peresean yang otentik. pengkaji
juga membuat sistem permainan yang memungkinkan pemain untuk merasakan sensasi
dan tantangan peresean, seperti memilih karakter, mengatur strategi, dan
mengontrol gerakan. Dengan demikian, pengkaji telah berhasil membuat game yang
meniru atau merepresentasikan budaya peresean dengan baik.
27. Analisis penggunaan mimesis bahasa
jepang
https://repository.stba-jia.ac.id/394/
Pada jurnal ini pengkaji membahas
tentang penggunaan mimesis bahasa Jepang yang menggambarkan perasaan dalam
manga Black Clover karya Tabata Yuuki. Mimesis adalah kata-kata yang menirukan
suara perasaan manusia dan suatu keadaan, dalam bahasa Jepang mimesis banyak
digunakan dalam perckapan sehari-hari, seperti percakapan dalam komik. Manga
Black Clover adalah sebuah manga yang bergenre fantasi dan aksi yang
menceritakan tentang petualangan Asta dan Yuno, dua anak yatim yang
bercita-cita menjadi Raja Penyihir.
Pengkaji kemudian menyimpulkan bahwa
mimesis adalah salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan secara lebih hidup
dan menarik dalam bahasa Jepang, khususnya dalam manga. Pengkaji juga berharap
bahwa penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peminat mimesis yang
terkandung di dalam manga.
28. Strategi dan peranan Kuribayashi Tadamichi
pada perang Iwojima dalam novel Chiruzo Kanashiki karya Kakehashi Kumiko
http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1699/1713
Pada jurnal ini pengkaji membahas
tentang strategi dan peranan Kuribayashi Tadamichi, seorang jenderal Jepang
yang memimpin pertahanan Pulau Iwo Jima melawan serangan Amerika Serikat pada
Perang Dunia II, yang tercermin dalam novel Chiruzo Kanashiki karya Kakehashi
Kumiko. Novel ini adalah sebuah karya sastra yang berdasarkan pada fakta
sejarah, namun juga mengandung unsur fiksi dan imajinasi. Pengkaji menggunakan
pendekatan mimesis, yaitu pendekatan yang mengkaji hubungan antara karya sastra
dan realitas, untuk menganalisis novel tersebut.
Novel ini menunjukkan hubungan mimesis yang
kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu bagaimana novel tersebut meniru
atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga memberikan ruang bagi
imajinasi dan interpretasi pembaca. Novel ini juga mengandung pesan moral dan
humanis tentang perang dan kemanusiaan.
29. Analisis karya Raden Saleh Runtuhnya
Candi di Jawa
Lukisan "Runtuhnya Candi di
Jawa" memiliki makna yang mendalam. Lukisan ini menggambarkan kehancuran
peradaban Jawa kuno. Lukisan ini juga dapat diartikan sebagai peringatan bagi
manusia untuk menjaga warisan budaya.
Lukisan
ini menggambarkan pemandangan reruntuhan candi yang berada di tengah hutan.
Reruntuhan candi itu tampak kokoh dan megah, tetapi juga terlihat rusak dan
terbengkalai. Di sekitar reruntuhan candi, terdapat pepohonan dan semak-semak
yang tumbuh subur. Lukisan ini memiliki komposisi yang seimbang. Reruntuhan
candi yang berada di tengah lukisan menjadi titik fokus utama. Pepohonan dan
semak-semak di sekitarnya melengkapi komposisi lukisan dan menciptakan kesan
dramatis.
Warna-warna
yang digunakan dalam lukisan ini juga sangat kontras. Warna merah dan putih
dari reruntuhan candi sangat menonjol dan menciptakan kesan megah dan sakral.
Warna-warna lain, seperti hijau dan kuning, digunakan untuk menggambarkan alam
sekitar.
30. Menganalisis lukisan The Starry Night karya Vincent van Gogh
https://jamanetwork.com/journals/jamapsychiatry/fullarticle/206838
Lukisan
ini menggambarkan langit malam yang penuh dengan bintang-bintang.
Bintang-bintang tampak bersinar dengan terang dan menciptakan kesan dramatis.
Di bawah langit malam, terdapat desa yang tampak kecil dan tenang.
Lukisan
ini memiliki komposisi yang seimbang. Langit malam yang penuh dengan
bintang-bintang menjadi titik fokus utama. Desa di bawahnya melengkapi
komposisi lukisan dan menciptakan kesan tenang.
Warna-warna
yang digunakan dalam lukisan ini juga sangat kontras. Warna biru dan kuning
dari langit malam sangat menonjol dan menciptakan kesan dramatis. Warna-warna
lain, seperti hijau dan putih, digunakan untuk menggambarkan desa.
Lukisan
"The Starry Night" memiliki makna yang mendalam. Lukisan ini
menggambarkan emosi van Gogh yang sedang bergejolak. Van Gogh sering mengalami
depresi dan kecemasan, dan lukisan ini dapat dilihat sebagai ekspresi dari
emosi-emosi tersebut.
Komentar
Posting Komentar